Potret Rumah Warga di Dusun Hutaimbaru, Nagori (Desa) Ujung Mariah, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. (Foto Januari 2022/Rudolf Haloho) |
Hutaimbaru, BS-Dusun Hutaimbaru, Nagori (Desa) Ujung Mariah, Kecamatan Pamatang Silimakuta, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu dusun yang berada di pinggir Danau Toba dibawah bukit. Dusun yang jauh dari akses transportasi darat yang layak ini bisa ditempuh dari Haranggaol, Simalungun naik kapal kayu mesin dan dari Tongging, Karo juga dengan transportasi Danau Toba, kapal kayu mesin. Kini akses transportasi darat sudah bisa dilalui lewat Simpang Bage-Bage-Hutaimbaru meski dengan jalan yang masih sederhana, belum pernah diaspal hitam.
Era Tahun 1970-an hingga 1980an, Dusun Hutaimbaru merupakan sebuah dusun yang telah berdiri sebuah SD Impres dan menjadi kebanggaan. Bahkan anak didik dari Dusun Gaol, Nagori Purba, Soping, Soping Sabah, Baluhut dan Hutaimbaru sendiri menimba ilmu sekolah dasar di Dusun Hutaimbaru. Namun sejak 15 tahun terakhir, SD Inpres Hutaimbaru tutup dan gedungnya berubah jadi gedung pertemuan warga setempat.
Potret Dusun Hutaimbaru, yang bangunan rumah masih kebanyakan terbuat dari papan, dilahan yang bertingkat-tingkat, kini memasuki Tahun Baru Januari 2022 tampak makin kumuh. Sejumlah rumah penduduk tampak kusam dan pekarangan rumah tak terawatt, dan terkesan jorok.
Seorang perantau asal Hutaimbaru, Rodolf Haloho yang merantau ke Bandung, Jawa Barat, awal tahun 2022 pulang kampung. Dirinya memotret sejumlah rumah penduduk (lihat Videoklip) dan pekarangan seperti tak berpenghuni. Karena sejumlah rumah tampak kusam serta areal pekarangan rumah menyemak dan ada tumpukan sampah.
Perantau asal Hutaimbaru lainnya, yakni Riana Br Saragih Manihuruk, yang kini menatap di Montreal Canada, tergelitik melihat foto-foto yang dipotret Rudolf Haloho yang dikirimkan lewat Judin Girsang, perantau asal Hutaimbaru lainnya.
Gerakan sadar kebersihan lingkungan ternyata masih redup di Dusun Hutaimbaru. Tokoh warga setempat bahkan tak mampu untuk menggerakkan warga bergotong royong membersihkan pekarangan rumahnya masing-masing.
Gerekan sadar kebersihan lingkungan dan bedah rumah kumuh di Dusun Hutaimbaru harus segera digalakkan mengingat kondisi permukiman warga Dusun Hutaimbaru sebagain besar tampak kusam dan kumuh. Gotong royong kebersihan pekarangan rumah dan pengecatan rumah-rumah warga harus dilakukan dengan bantuan dari perantau asal Hutaimbaru.
Penyuluh lingkungan dan kesehatan dari pemerintah harus juga dilibatkan agar bisa bersinergi dengan masyarakat setempat. Dana desa juga bisa juga dilibatkan untuk membenahi permukiman warga dan juga mencari bantuan yang tidak mengikat. Gerekan sadar kebersihan lingkungan permukiman ini harus digerakkan oleh warga perantau asal Hutaimbaru.
Juga bisa melibatkan Orang-Orang Sukses asal Hutaimbaru yang kini berada diperantauan agar bisa bersatu padu berdonasi dalam penyediaan dana pembelian cat dan perlrngkapan lainnya dan juga biaya gotong royong aksi “Bersih-Bersih Dusun Hutaimbaru”.
Selaku anak perantau asal Dusun Hutaimbaru, mengajak perantau asal Hutaimbaru atau yang tergerak hatinya untuk bisa berdonasi lewat Rekening Bank Mandiri No Rekening: 110-00-0547559-2 An: ROSENMAN MANIHURUK. Bukti transfer bisa dikonfirmasi ke No WA 08127477587.
Secara rutin donasi yang terkumpul akan dipublikasikan secara berkala lewat Media Sosial FB dan Group WA Perantau Hutaimbaru dan juga Portal Beritasimalungun.com/id.
Mari perantau asal Dusun Hutaimbaru, ikut berpartisipasi untuk gerekan “Bersih-Bersih Dusun Hutaimbaru” menuju Dusun Wisata ramah lingkungan di pinggir Danau Toba, Simalungun. Semoga. (Asenk Lee Saragih)
Potret Rumah Warga di Dusun Hutaimbaru
St Berlin Manihuruk/ Anta Br Damanik, Tokoh Masyarakat/Agama Hutaimbaru. |
Ruh Peninggalan St Moradim Efraim Manihuruk/ RP Br Haloho yang ditempati Anak Sulungnya St Berlin Manihuruk/ Anta Br Damanik. |
Eks SD Inpres Hutaimbaru Jadi Gedung Pertemuan warga Dusun Hutaimbaru. |
0 Komentar