BERITA TERKINI

6/recent/ticker-posts

Napak Tilas Masuknya Pekabaran Injil di Simalungun Hingga Ke Tanah Melayu Jambi

Injil Mencerahkan Masyarakat Simalungun

Lomba Bercerita Pekabaran Injil Dalam Rangka Pra-Olobolob GKPS Resort Jambi Tahun 2024, Dilombakan di GKPS Jambi, Minggu 25 Agustus 2024. 

Oleh: Ezer Twopama Manihuruk

“Tole! Den Timorlanden Das Evangelium” (Segeralah! Beritakan Injil ke Tanah Timur). Dengan semangat ini, Pendeta August Theis menerima perintah untuk membawa pekabaran Injil ke Simalungun, sebuah daerah yang dikenal sulit ditembus di tanah Batak, Sumatera Utara. Lambatnya pekabaran Injil di Simalungun dibandingkan dengan daerah Batak Toba (Tapanuli) adalah bukti betapa sulitnya tantangan yang harus dihadapi oleh para misionaris.

Di tanah Batak Toba, pekabaran Injil sudah dimulai oleh Pendeta Ilnommensen pada 7 Oktober 1861, yang menandai berdirinya Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Namun, di tanah Simalungun, pekabaran Injil baru dimulai pada 2 September 1903 oleh Pendeta August Theis, seorang misionaris asal Jerman. 

Lambatnya penyebaran Injil di Simalungun sebagian besar disebabkan oleh tradisi animisme yang kuat di kalangan masyarakat Simalungun, yang masih percaya pada roh-roh yang mendiami benda-benda seperti gunung dan sungai. Ketaatan mereka pada adat-istiadat membuat mereka sulit menerima ajaran baru dari luar.

Meskipun demikian, para misionaris Jerman tidak menyerah. Mereka menembus ketertutupan ini melalui jalur pantai Danau Toba, khususnya melalui Desa Tigaras dan Desa Haranggaol, yang memiliki akses jalan menuju pusat tanah Simalungun di Pematangraya. Pada 16 Maret 1903, Pendeta August Theis menerima surat dari Nommensen yang berisi perintah untuk memulai pekabaran Injil di Tanah Simalungun. Mereka memulai pekerjaan ini di Tigaras.

Pendeta August Theis segera bergegas dari Tigaras menuju Pematangraya pada 1 September 1903. Perjalanan mereka melalui berbagai desa, dan pada 2 September 1903, mereka tiba di Pematangraya, yang menandai permulaan jemaat di sana. Karena Theis tidak memiliki rumah di Pematangraya, ia menumpang di rumah Joria dan membawa seorang penginjil bernama St Theopilus untuk membantu tugasnya.

Selama 18 tahun (1903-1921), Pendeta August Theis berjuang keras menyebarkan Injil di tanah Simalungun. Berkat usahanya, banyak masyarakat Simalungun yang meninggalkan animisme dan menjadi penganut Kristen. Pada tahun 1910, Theis dan pemerintahan kolonial Belanda menyepakati pembebasan masyarakat Simalungun dari perbudakan.

Pendeta August Theis, yang lahir pada 16 Februari 1874 di Haiger, Jerman, adalah anak sulung dari tiga bersaudara dalam keluarga yang berpenghasilan pas-pasan. Theis meninggal dunia pada tahun 1968. Sebagai penghormatan atas jasanya, GKPS membentuk Dana August Theis pada September 2003 untuk memberikan beasiswa bagi anak-anak GKPS yang masih bersekolah.

Jejak perjuangan Theis menjadi renungan bersama, mengingatkan kita akan gigihnya perjuangan beliau dalam menyebarkan Firman Tuhan. Setelah sekitar 60 tahun di bawah payung HKBP, Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) didirikan secara resmi pada 1 September 1963. GKPS berperan besar dalam pembangunan masyarakat Simalungun dengan mendirikan sekolah-sekolah, rumah sakit, dan lembaga pelestarian seni budaya Simalungun.

Perjalanan pekabaran Injil oleh GKPS juga menjangkau Provinsi Jambi 41 tahun silam. GKPS kini hadir di Kota Jambi, Kabupaten Bungo, Merangin, Tebo, Tanjung Jabung Barat, serta Pos Pekabaran Injil GKPS Bayunglencir di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. GKPS Jambi berdiri pada 1 April 1983 dan diresmikan pada 27 April 1986. Awalnya menjadi bagian dari GKPS Resort Cikoko, Distrik III Jakarta, GKPS Jambi kemudian menjadi induk GKPS se-Resort Jambi, mencakup wilayah Muarabungo, Merangin, dan Palembang.

Pada tahun 2000-an, GKPS Resort Jambi dimekarkan menjadi GKPS Resort Palembang dan kemudian GKPS Resort Muarabungo pada 20 November 2011. GKPS Jambi juga dimekarkan menjadi dua jemaat: Jemaat GKPS Jambi dan Jemaat GKPS Persiapan “Tanah Kanaan” Kota Jambi, yang resmi menjadi GKPS Tanah Kanaan pada 29 Oktober 2017.

Kini, GKPS Resort Jambi terdiri dari GKPS Jambi, GKPS Tanah Kanaan Jambi, GKPS P Simpang Rambutan Tanjabar, dan Pos PI GKPS Bayunglencir. Pelayan penuh waktu di GKPS Resort Jambi adalah Pendeta Rudyard N Saragih sebagai Pendeta Resort Jambi, Pendeta Franky Doris Morinata Malau sebagai Pendeta Fungsional, Inang Penginjil Larmawati Br Purba, dan Vikaris Pendeta Bob Riyantho Purba.

Memasuki 121 tahun Injil di Simalungun, pimpinan Sinode GKPS adalah Ephorus Pendeta Doktor Deddy Fajar Purba dan Sekjen Pendeta Doktor Paul Ulrich Munthe. Semangat untuk segera menyebarkan Injil ke seluruh pelosok Simalungun dan Tanah Melayu Jambi tetap hidup hingga kini. (***)

Sumber Narasi: (Indonesia) Slamet Wiyono, 13 Mei 2009, August Theis Sebarkan Injil di Simalungun, diakses 25 September 2009. A. Munthe, Pandita August Theis, Missionar Voller Hoffnung, Kolportase GKPS, 1987. Limantina Sihaloho, Pendeta Agustheis dan Masuknya Injil di Urung Panei (Sejarah yang Hampir Terlupakan), Situs Resmi GKPS, 2005. (Indonesia) GKPS.or.id, 9 Juli 2004, - Dana August Theis GKPS.html Dana August Theis GKPS, diakses 25 September 2009. Portal Blog dan Media Siber.


KLIK: Galeri Foto Lomba PORSENI Pesta Olobolob GKPS Resort Jambi, Minggu 25 Agustus 2024

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar