BERITA TERKINI

6/recent/ticker-posts

Saragih Bersaudara 1977 Haur Pancuh II Bandung

Ini foto kami, Saragih Bersaudara (Tukang Foto hitam-putih, Haur Pancuh II, Bandung) tahun 1977. Pada masa itu anak muda yang tak berambut gondrong dan tidak bercelana panjang cutbray dianggap kuno atau dikira militer/polisi. 

Satu di antara kami (Bang Amin) telah kembali kepada Bapa di sorga pada 1 Mei 2022. Dahulu kami bisa hidup berdikari (mandiri) dengan sangat sederhana berkat hasil usaha foto hitam-putih, terutama hasil jepretan kami pada musim Ospek di Unpad dan OS di ITB. 

Tahun 1978 usaha kecil kami tiba-tiba mati gara-gara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Daoed Joesoef, melarang Ospek (atau apa pun namanya) di semua kampus. Baru satu di antara kami (Bang Warman) yang telah sarjana dan langsung masuk AURI tahun 1977. 

Kami, adek-adek-nya, terpaksa cari nafkah masing-masing. Ada yang berjualan minyak motor ketengan di tepi jalan, aku nulis berita-berita kampus dan artikel opini di koran-koran, ada yang jadi tukang antar susu murni, supir angkot, tukang beca, dan ada pula yang bekerja di pabrik marmer di Cipatat, Kab. Bandung.

Bagi kami waktu itu mencari nafkah kegiatan nomor satu, kuliah nomor dua, dan berorganisasi nomor tiga. Berpacaran mah tidak/belum masuk kegiatan karena tak punya pacar. Maklumlah pemuda bokek. 

Meski tak berduit kami aktif di beberapa organisasi di dalam kampus dan di luar kampus, termasuk aktif main bola kaki (hanya Bang Amin dan aku). Begitulah sekilas hidup kami, pemuda miskin, dahulu.

Syukur dan puji Tuhan atas pertolongan-Nya kepada kami, anak-anak  miskin, yang dikasihi-Nya! Pengalaman pahit pada masa muda ternyata menjadi kenangan manis pada masa tua meski hingga kini hidup  kami masih tetap sederhana nian. Sungguh "Ajaib benar anugerah-Nya". "Amazing grace". "Kasih setia-Mu yang kurasakan". (Sumber: FB Sahala Tua Saragih)






Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar